Sosial Budaya Desa

a.        Demografis/Kependudukan

Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, jumlah total 4.951 Jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2.364 jiwa, sedangkan berjenis perempuan berjumlah 2.587 jiwa. Survei Data Sekunder dilakukan oleh Fasilitator Pembangunan Desa, dimaksudkan sebagai data pembanding dari data yang ada di Pemerintah Desa. Survei Data Sekunder yang dilakukan pada bulan Januari 2019 berkaitan dengan data penduduk pada saat itu, terlihat dalam Tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Desa Pagarbatu Tahun 2019

No

Jenis Kelamin

Jumlah (jiwa)

Prosentase (%)

1

Laki-laki

2.364

47,75 %

2

Perempuan

2.587

52,25 %

Jumlah

4.951

100,00 %

Sumber : Kecamatan Saronggi Dalam Angka Tahun 2019

 

Seperti terlihat dalam table di atas, tercatat jumlah total penduduk Desa Pagarbatu 4.951 jiwa, terdiri dari laki-laki 2.364 jiwa atau 47,75 % dari total jumlah penduduk yang tercatat. Sementara perempuan 2.587 jiwa atau 52,25 % dari total jumlah penduduk yang tercatat.

Untuk lebih mengetahui kondisi yang nyata tentang jumlah penduduk di wilayah dusun di Desa Pagarbatu secara terperinci dapat dilihat pada lampiran tabel 2.1.

b.       Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia dan Jenis Kelamin

Agar dapat mendiskripsikan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Pagarbatu dilakukan identifikasi jumlah penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia dan jenis kelamin. Sehingga akan diperoleh gambaran tentang kependudukan di Desa Pagarbatu yang lebih komprehensif. Untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan deskripsi tentang jumlah penduduk di Desa Pagarbatu berdasarkan pada usia dan dan jenis kelamin secara detail dapat dilihat tabel 2.2. berikut ini:

 

Tabel 2.2.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Usia

Desa Pagarbatu Tahun 2019

No

Usia ( Tahun )

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

Prosentase

1

0 – 4

115

152

267

3,67%

2

5 – 9

163

179

342

7,90%

3

10 – 14

174

183

357

7,07%

4

15 – 19

210

234

444

11,96%

5

20 – 24

165

189

354

13,66%

6

25 – 29

146

189

335

12,28%

7

30 – 34

155

174

329

11,55%

8

35 – 39

193

215

408

7,73%

9

40 – 44

198

197

395

7,00%

10

45 – 49

169

170

339

6,37%

11

50 – 54

278

285

563

3,96%

12

55 – 59

212

234

446

3,55%

13

Ø  60

180

192

372

3,31%

Jumlah

2.364

2.587

4.951

100,00 %

        Sumber : Data Survey Sekunder Desa Pagarbatu Kecamatan Saronggi, Januari tahun 2019

 

Dari total jumlah penduduk Desa Pagarbatu, yang dapat dikategorikan kelompok rentan dari sisi kesehatan mengingat usia, yaitu penduduk yang berusia > 60 tahun sebanyak 3,31 %

Penduduk usia produktif pada usia antara 20-49 tahun di Desa Pagarbatu jumlahnya cukup signifikan, yaitu 2.410 jiwaatau 58,58% dari total jumlah penduduk. Terdiri dari jenis kelamin laki-laki 26,93% sedangkan perempuan 31,65%.

Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah perempuan usia produktif lebih banyak dari jumlah laki-laki. Dengan demikian sebenarnya perempuan usia produktif di Desa Pagarbatu dapat menjadi tenaga produktif yang cukup signifikan untuk mengembangkan usaha-usaha produktif yang bias dilakukan oleh kaum perempuan. Pemberdayaan usaha perempuan usia produktif diharapkan semakin memperkuat ekonomi masyarakat, sementara ini masih bertumpu kepada tenaga produktif dari pihak laki-laki.

c.        Pertumbuhan Penduduk

Tingkat pertumbuhan penduduk Desa Pagarbatu diambil berdasarkan tingkat pertumbuhan rata-rata penduduk Kecamatan Saronggi selama lima tahun rata-rata pertumbuhannya sebesar 3,49 % (sumber : Kecamatan dalam angka 2019).

 

d.       Kondisi Kesehatan Masyarakat

Kesehatan sebagai tolok ukur utama terhadap keberhasilan pembangunan taraf hidup masyarakat Desa Pagarbatu. Berdasarkan data yang ada dimana sarana prasarana kesehatan yang dimiliki oleh Desa Pagarbatu terdiri atas 1 unit Gedung Poskesdes dan 4 unit posyandu dengan tenaga kesehatan yaitu 1 tenaga bidan yang dibantu oleh 5 kader kesehatan Posyandu tiap dusun. Mengingat kondisi geografis dan mulai memahaminya masyarakat Desa Pagarbatu terhadap aspek kesehatan, terutama yang berkaitan langsung dengan fisik mereka yang menyangkut kebersihan.

e.        Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan yang mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru dengan sendirinya dan akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan pekerjaan baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika sosial dan pola sosial individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Di lihat dari Tabel 2.3. yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Pagarbatu.

 

Tabel 2.3.

Jumlah Penduduk Tamat Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin

Desa Pagarbatu Tahun 2019

No

Pendidikan

L

P

Jumlah

Prosentase

1

Belum/Tidak Sekolah

413

632

912

22,17%

2

Tidak Tamat SD

232

399

545

13,25%

3

Tamat SD

396

468

864

21,00%

4

Tamat SLTP

248

299

547

13,30%

5

Tamat SLTA

476

376

1.071

26,03%

6

Diploma I/II

6

8

14

0,34%

7

Akademi/Diploma III

9

11

20

0,49%

8

Diploma IV/Strata I

83

51

134

3,26%

9

Strata II

3

4

7

0,17%

Jumlah

1.866

2.248

4.951

100,00 %

      Sumber : Data survey sekunder Desa Pagarbatu Kecamatan Saronggi,  Januari Tahun 2019

 

Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh menunjukkan bahwa di Pagarbatu kebanyakan penduduk tidak memiliki bekal pendidikan formal pada level  tidak tamat pendidikan dasar 22,17 % dan Pendidikan Menengah SLTP dan SLTA 39,33 %. Sementara yang dapat menikmati pendidikan di Perguruan Tinggi hanya 4,25 %.

Dari data di tabel, diketemukan fakta yang menarik yaitu jumlah laki-laki terdidik prosentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan, dalam prosentasenya laki-laki terdidik sebesar 14,02 % sedangkan perempuan 10,93 %.

Proporsi perempuan dapat mengenyam pendidikan berdasarkan jenis kelamin dibandingkan dengan dengan total jumlah penduduk yang tercatat di bulan Januari 2019 adalah sebagai berikut : Perempuan Tamat SD 11,38%; SLTP 7,27%; SLTA 9,14%;. Sementara perempuan yang dapat melanjutkan keperguruan tinggi lebih sedikit dibandingkan laki-laki yaitu 1,80% berbanding 2,46%. Apabila dibandingkan dengan jumlah masing-masing jenis kelamin yang mendapatkan pendidikan, maka yang dapat melanjutkan kejenjang perguruan tinggi adalah sebagai berikut : laki-laki 101 jiwa dan perempuan 74 jiwa.

f.         Mata Pencaharian

Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Pagarbatu dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang pencaharian seperti : Petani, Buruh Tani, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Karyawan Swasta, Perdagangan, Pedagang, Pensiunan, Transportasi, Konstruksi, Buruh Harian Lepas, Guru, Nelayan, Wiraswasta yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan konstribusi terhadap perkembangan perekonomian masyarakat Desa Pagarbatu. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4.

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Desa Pagarbatu Tahun 2019

No

Macam Pekerjaan

L

P

Jumlah

Prosentase (%) dari Jumlah Total Penduduk

1

Petani/Pekebun

820

744

1.564

38,02%

2

Buruh Tani

430

366

796

19,35%

3

Pegawai Negeri Sipil

32

15

47

1,14%

4

Karyawan Swasta

57

23

80

1,94%

5

Perdagangan

24

9

33

0,80%

6

Pedagang

53

28

81

1,97%

7

Pensiunan

6

3

9

0,22%

8

Transportasi

4

2

6

0,15%

9

Konstruksi

2

0

2

0,05%

10

Buruh Harian Lepas

45

29

74

1,80%

11

Guru

26

23

49

1,19%

12

Nelayan

39

0

39

0,95%

13

Wiraswasta

44

29

73

1,77%

Jumlah

970

766

1.736

69,35%

Sumber : Data survey Potensi Ekonomi Desa Pagarbatu, Januari Tahun 2019

 

Berdasarkan data tersebut diatas teridentifikasi, di Desa Pagarbatu jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian adalah 69,35%. Dari jumlah tersebut, kehidupan penduduk yang bergantung pada sector pertanian yaitu 57,37% dari jumlah total penduduk.

Jumlah ini terdiri dari Petani terbanyak dengan 53,45% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau 69,35% dari jumlah total penduduk.

Selain sector mata pencaharian yang diusahakan sendiri, penduduk Desa Pagarbatu ada yang bekerja sebagai aparatur pemerintahan, pegawai perusahaan swasta yang merupakan alternative pekerjaan selain sector Pertanian.

g.        Kesejahteraan Masyarakat

Dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk secara otomatis juga dituntut terpenuhinya tingkat kesejahteraan masyarakat yang terdiri atas kesejahteraan sosial, tenaga kerja dan pemberdayaan perempuan.

Secara umum pelayanan dan penanganan kesejahteraan social masyarakat melalui program-program bantuan secara langsung maupun dengan kegiatan program pemberdayaan masyarakat dan perempuan telah banyak disampaikan oleh pemerintah kepada masyarakat.

Program bantuan langsung dari pemerintah daerah maupun pusat diantaranya Program beras untuk keluarga miskin (Raskin) sampai dengan September 2019, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Jalan lain menuju kesejahteraan rakyat (Jalin kesra), Sedangkan Program bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat dalam bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dan perempuan diantaranya : Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gerdu Taskin), Program Pemberdayaan Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Desa Tertinggal (P3DT), Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) sampai dengan Tahun 2015, dan  Pengembangan Usaha Agro bisnis Pertanian (PUAP).

Besarnya usia produktif  yang ada di Desa Pagarbatu yaitu 2.410 jiwa merupakan potensi tenaga kerja yang cukup untuk dikembangkan, dan sebagian besar usia produktif tersebut merupakan tenaga tidak terampil yang butuh pembinaan lebih lanjut sesuai dengan bidang yang ditekuni.

Kegiatan pemberdayaan perempuan lebih cenderung aktif dalam kegiatan perkumpulan kelompok perempuan diantaranya Muslimat NU, Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK Desa, Kelompok Usaha Simpan Pinjam.

h.       Agama

Dalam perspektif agama, masyarakat di Desa Pagarbatu termasuk dalam kategori masyarakat yang homogen. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Pagarbatu beragama Islam. Secara kultural, pegangan agama ini didapat dari hubungan kekeluargaan ataupun kekerabatan yang kental diantara mereka. Selain itu perkembangan agama berkembang berdasarkan turunan orang tua keanak kecucu. Hal inilah membuat Islam mendominasi agama di Dusun-Dusun Pagarbatu.

Informasi yang diperoleh melalui wawancara mendalam dari tokoh-tokoh tua, bahwa selama ini pola-pola hubungan antar masyarakat masih banyak dipengaruhi oleh kultur organisasi Islam, Seperti Nahdatul Ulama (NU).

Tabel 2.5.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Desa Pagarbatu Tahun 2019

No

Agama

L

P

Jumlah

Prosentase (%)

1

Islam

2.364

2.587

4.951

100%

2

Katholik

 

 

 

 

3

Kristen

 

 

 

 

4

Hindu

 

 

 

 

5

Budha

 

 

 

 

Jumlah

2.364

2.587

4.951

100%

Sumber : Kecamatan Saronggi dalam Angka Tahun 2019

 

Dari tabel 2.5. tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Pagarbatu mayoritas beragama Islam.

Islam sebagai agama mayoritas mendominasi seluruh Dusun yang ada Di Desa Pagarbatu
.

i.         Pemuda dan Olah Raga

Upaya peningkatan kualitas generasi muda yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, patriotik, demokratis dan mandiri, memiliki kepekaan dan kepedulian sosial, mempunyai minat dan semangat kewirausahaan, berdaya saing dan unggul dalam berprestasi, mampu mengaktualisasikan segala potensi, bakat, dan minatnya serta terhindar dari bahaya destruktif.

Dalam usaha peningkatan kualitas generasi muda andil pemerintah desa sangat diperlukan dalam usaha memperlancar dan mempermudah para pemuda usia kerja tidak menjadi pengangguran sekaligus mendorong generasi muda untuk menjadi wirausahawan baru, jika ini terjadi maka yang berkembang bukan kecenderungan mencari lapangan kerja melainkan sebaliknya, justru akan bias menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Salah satu usaha menumbuhkan budaya berprestasi di bidang olah raga dan jiwa kewirausahaan di masyarakat yaitu melalui pendidikan dimasyarakat dengan sarana dan prasarana olah raga serta kegiatan kepemudaan yang ada.

Kegiatan pemuda yang ada di Desa Pagarbatu diantaranya kegiatan Forum Komunikasi Mahasiswa Pagarbatu (FKMP), Persatuan Sepak Bola Pagarbatu, Kelompok Musik Tradisional (Saronen & Tong-tong Olgaol).

j.         Budaya dan Pariwisata

Prespektif Budaya Masyarakat di Desa Pagarbatu sangat kental dengan budaya Islam. Hal ini dapat dimengerti karena hamper semua desa di Kabupaten Sumenep sangat kuat terpengaruh pusat kebudayaan Islam yang tercermin dari keberadaan Pondok Pesantren - Pondok Pesantren yang ada di Sumenep.

Dari lata rbelakang budaya, kita bias melihat aspek budaya dan sosial yang terpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Di dalam hubungannya dengan agama yang dianut misalnya Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental dengan tradisi budaya Islam.

Perspektif budaya masyarakat di Desa Pagarbatu masih sangat kental dengan budaya ketimurannya. Dari latar belakang budaya, kita bias melihat aspek budaya dan sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Di dalam hubungannya dengan agama yang dianut misalnya, Agama Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankan sangat kental dengan tradisi budaya ketimuran.

Tradisi budaya ketimuran sendiri berkembang dan banyak dipengaruhi ritual-ritual agama atau kepercayaan masyarakat sebelum Agama Islam masuk. Hal ini menjelaskan mengapa peringatan-peringatan keagamaan yang ada dimasyarakat, terutama Agama Islam dipeluk mayoritas masyarakat, dalam menjalankannya muncul kesan nuansa tradisinya. Contoh yang bias kita lihata dalah peringatan tahun baru Hijriyah dengan melakukan do’a bersama dimasjid dan mushalla-mushalla.

Contoh yang lain adalah ketika menjelang Ramadlan masyarakat berbondong-bondong mendatangi kuburan/makam orang tuanya maupun kerabat dan para leluhurnya untuk dibersihkan dan setelah itu melakukan tahlilan bersama dimasjid dan mushalla kemudian makan bersama saat itu juga. Contoh yang lain lagi ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diperingati di masjid-masjid dan mushalla dan ada juga yang diperingati dirumah warga yang kehidupannya sudah diatas cukup. Biasanya pada peringatan ini masyarakat menyediakan berbagai macam hidangan yang berupa buah-buahan dan makanan serta membuat nasi tumpeng dll.

Secara individual di dalam keluarga masyarakat Desa Pagarbatu, tradisi ketimuran dipadu dengan Agama Islam juga masih tetap dipegang. Tradisi ini dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan sebagai media untuk bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat. Misalkan, tradisi mengirim do’a untuk orang tua atau leluhur yang dilakukandenganmengundang para tetangga dan kenalan yang istilah populernya diberinama KOULEMAN / KONDANGAN. Kouleman ini biasanya dilakukan mulai dari satu sampai tujuh harinya keluarga yang ditinggal mati, yang disebut TAHLILAN. Selanjutnya hari keempat puluh/pa’pholo, hari keseratus/nyatos dan seribu harinya/nyebuh perhitungan tanggal kegiatan menggunakan penanggalan jawa.

Bersyukur kepada Allah SWT, karena dikaruniai anak pertama pada tradisi masyarakat Desa Pagarbatu juga masih berjalan disebut PELET KANDUNG ketika kandungan ibu menginjak usia 7 bulan dimana suami istri keluar secara bersamaan kehalaman rumah untuk dimandikan kembang dengan memakai cewok/gayung dari batok kelapa dan pegangannya memakai pohon beringin kemudian setelah selesai cewok tersebut dilempar keatas genting oleh mbah dukunnya, jika posisi cewok tersebut terlentang maka ada kemungkinan anaknya perempuan, tetapi jika posisinya sebaliknya maka diyakini kalau anaknya akan lahir laki-laki.

Tetapi yang harus diwaspadai adalah muncul dan berkembangnya pemahaman keyakinan terhadap agama ataupun kepercayaan tidak berakar dari pemahaman terhadap tradisi dan budaya masyarakat yang sudah ada. Hal ini mulai mengakibatkan munculnya kerenggangan sosial dimasyarakat dan gesekan antara masyarakat. Meskipun begitu sudah ada upaya untuk mengurangi gesekan yang ada di masyarakat dengan cara persuasif.

Aspek pemberdayaan masyarakat (Community Empowering) masyarakat lokal merupakan prioritas dalam pengembangan social budaya yang ada di masyarakat. Proses pemberdayaan masyarakat yang utama adalah mengembangkan dan mempertahankan setiap partisipatif masyarakat dalam proses pembangunan.

Pengembangan pariwisata di wilayah Desa Pagarbatu masih belum memanfaatkan potensi sumber daya alam setempat. Sedangkan potensi yang ada dan berpeluang dikembangkan sebagai obyek wisata adalah wisata alam pesisir dan hutan konservasi/hutam bakau.

k.       Dinamika Politik

Seiring dengan perubahan dinamika politik dan system politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam dinamika politik, memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Jabatan Kepala Desa sejak lama ditentukan dengan cara dipilih secara langsung oleh masyarakat Desa Pagarbatu. Biasanya bagi para calon Kepala Desa yang akan ikut pemilihan adalah orang yang punya kaitan dengan elit lama desa tersebut, missal anak Kepala Desa terdahulu atau turunan dan keluarga. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak desa-desa bahwa jabatan Kepala Desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Ini yang biasa disebut Pulung – dalam khasanah Jawa bagi keluarga-keluarga tersebut.

Kepala Desa merupakan suatu jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada putra seorang Kepala Desa. Kepala Desa dipilih berdasarkan etos kerja, kejujuran serta kedekatan dengan warga sekitar. Seorang Kepala Desa bias diganti sebelum masa jabatannya habis, jika seorang Kepala Desa melakukan hal-hal yang melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Kepala Desa juga bias diganti jika berhalangan tetap.

Saat ini, siapa saja yang merasa mampu meskipun dari latar belakang apapun asal berani mencalonkan diri, bias menjadi calon kepala desa, tentu dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku. Pilihan jabatan Kepala Desa terakhir yang dilaksanakan pada bulan Desember 2019. Pada pilihan kepala desa saat itu tingkat partisipasi masyarakat yang sangat tinggi .

Pada tahun yang sama di bulan April 2019, warga masyarakat Desa Pagarbatu juga terlibat dalam mengikuti Pemilihan Umum. Saat itu tercatat jumlah pemilih yang mempunyai hak pilih sebesar 3.693 orang. Sebanyak 2.482 orang yang mengunakan hak pilihnya.

Paska semua kegiatan pemilihan situasi kembali berjalan normal, masyarakat tidak terus-menerus tersekat-sekat dalam kelompok-kelompok pilihannya. Hal ini terbukti kehidupan tolong menolong maupun gotong royong maupun gotong royong tetap berjalan dengan baik.

Pola kepemimpinan di Desa Pagarbatu dalam pengambilan keputusan berada di tangan Kepala Desa. Namun semua dilakukan dengan mekanisme yang melibatkan pertimbangan dari masyarakat. Keterwakilan masyarakat ditingkat desa, diwadahi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga di tingkat desa. Untuk menjadi anggotanya harus melalui mekanisme pilihan langsung. BPD berfungsi sebagai Badan Perwakilan warga masyarakat desa yang bertugas mirip dengan legislatif. Kebijakan-kebijakan pemerintahan desa harus mendaptkan persetujuan dari BPD. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di wilayah Desa Pagarbatu mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.

Di dalam dinamika politik nasional masyarakat Desa Pagarbatu tidak terlalu antusias dimana pada Pemilu Umum (PEMILU) Nasional tahun 2019 dalam catatan pemerintah desa jumlah orang yang mempunyaihak pilih 3.693 orang. Tetapi yang menggunakan hak pilihnya hanya 67,20 % atau 2.482 orang. Meskipun begitu masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan pilihan hatinya tanpa ada paksaan. Hal ini bias dilihat dalam distribusi suara pemilih, hampir semua partai peserta pemilu mendapatkan suara, hanya ada satu partai saja dari 15 partai peserta pemilu yang sama sekali tidak mendapatkan suara.

Berdasarkan diskripsi dari beberapa fakta-fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa Desa Pagarbatu mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat dengan baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi minat terhadap politik nasional terlihat kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Pagarbatu kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.

 


Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.