a.
Demografis/Kependudukan
Berdasarkan Data
Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara
administrasi, jumlah total 4.951 Jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 2.364 jiwa, sedangkan berjenis perempuan berjumlah 2.587 jiwa.
Survei Data Sekunder dilakukan oleh Fasilitator Pembangunan Desa, dimaksudkan
sebagai data pembanding dari data yang ada di Pemerintah Desa. Survei Data
Sekunder yang dilakukan pada bulan Januari 2019 berkaitan dengan data penduduk
pada saat itu, terlihat dalam Tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1.
Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin
Desa Pagarbatu
Tahun 2019
No |
Jenis
Kelamin |
Jumlah
(jiwa) |
Prosentase
(%) |
1 |
Laki-laki |
2.364 |
47,75 % |
2 |
Perempuan |
2.587 |
52,25
% |
Jumlah |
4.951 |
100,00 % |
Sumber : Kecamatan
Saronggi Dalam Angka Tahun 2019
Seperti terlihat
dalam table di atas, tercatat jumlah total penduduk Desa Pagarbatu 4.951 jiwa,
terdiri dari laki-laki 2.364 jiwa atau 47,75 % dari total jumlah penduduk yang
tercatat. Sementara perempuan 2.587 jiwa atau 52,25 % dari total jumlah
penduduk yang tercatat.
Untuk lebih
mengetahui kondisi yang nyata tentang jumlah penduduk di wilayah dusun di Desa
Pagarbatu secara terperinci dapat dilihat pada lampiran tabel 2.1.
b. Jumlah
Penduduk Menurut Golongan Usia dan Jenis Kelamin
Agar dapat
mendiskripsikan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Pagarbatu
dilakukan identifikasi jumlah penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi
usia dan jenis kelamin. Sehingga akan diperoleh gambaran tentang kependudukan di
Desa Pagarbatu yang lebih komprehensif. Untuk memperoleh informasi yang
berkaitan dengan deskripsi tentang jumlah penduduk di Desa Pagarbatu berdasarkan
pada usia dan dan jenis kelamin secara detail dapat dilihat tabel 2.2. berikut
ini:
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Usia
Desa
Pagarbatu Tahun 2019
No |
Usia ( Tahun ) |
Laki-Laki |
Perempuan |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
0 – 4 |
115 |
152 |
267 |
3,67% |
2 |
5 – 9 |
163 |
179 |
342 |
7,90% |
3 |
10 – 14 |
174 |
183 |
357 |
7,07% |
4 |
15 – 19 |
210 |
234 |
444 |
11,96% |
5 |
20 – 24 |
165 |
189 |
354 |
13,66% |
6 |
25 – 29 |
146 |
189 |
335 |
12,28% |
7 |
30 – 34 |
155 |
174 |
329 |
11,55% |
8 |
35 – 39 |
193 |
215 |
408 |
7,73% |
9 |
40 – 44 |
198 |
197 |
395 |
7,00% |
10 |
45 – 49 |
169 |
170 |
339 |
6,37% |
11 |
50 – 54 |
278 |
285 |
563 |
3,96% |
12 |
55 – 59 |
212 |
234 |
446 |
3,55% |
13 |
Ø 60 |
180 |
192 |
372 |
3,31% |
Jumlah |
2.364 |
2.587 |
4.951 |
100,00 % |
Sumber : Data Survey Sekunder Desa
Pagarbatu Kecamatan Saronggi, Januari tahun 2019
Dari total jumlah
penduduk Desa Pagarbatu, yang dapat dikategorikan kelompok rentan dari sisi
kesehatan mengingat usia, yaitu penduduk yang berusia > 60 tahun sebanyak
3,31 %
Penduduk usia
produktif pada usia antara 20-49 tahun di Desa Pagarbatu jumlahnya cukup
signifikan, yaitu 2.410 jiwaatau 58,58% dari total jumlah penduduk. Terdiri
dari jenis kelamin laki-laki 26,93% sedangkan perempuan 31,65%.
Dari data tersebut
diketahui bahwa jumlah perempuan usia produktif lebih banyak dari jumlah
laki-laki. Dengan demikian sebenarnya perempuan usia produktif di Desa
Pagarbatu dapat menjadi tenaga produktif yang cukup signifikan untuk
mengembangkan usaha-usaha produktif yang bias dilakukan oleh kaum perempuan.
Pemberdayaan usaha perempuan usia produktif diharapkan semakin memperkuat
ekonomi masyarakat, sementara ini masih bertumpu kepada tenaga produktif dari
pihak laki-laki.
c.
Pertumbuhan
Penduduk
Tingkat pertumbuhan
penduduk Desa Pagarbatu diambil berdasarkan tingkat pertumbuhan rata-rata
penduduk Kecamatan Saronggi selama lima tahun rata-rata pertumbuhannya sebesar 3,49
% (sumber : Kecamatan dalam angka 2019).
d. Kondisi
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan sebagai
tolok ukur utama terhadap keberhasilan pembangunan taraf hidup masyarakat Desa
Pagarbatu. Berdasarkan data yang ada dimana sarana prasarana kesehatan yang
dimiliki oleh Desa Pagarbatu terdiri atas 1 unit Gedung Poskesdes dan 4 unit
posyandu dengan tenaga kesehatan yaitu 1 tenaga bidan yang dibantu oleh 5 kader
kesehatan Posyandu tiap dusun. Mengingat kondisi geografis dan mulai
memahaminya masyarakat Desa Pagarbatu terhadap aspek kesehatan, terutama yang
berkaitan langsung dengan fisik mereka yang menyangkut kebersihan.
e.
Pendidikan
Pendidikan adalah
satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat
perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan
mendongkrak tingkat kecakapan yang mendorong tumbuhnya ketrampilan
kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru
dengan sendirinya dan akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan
pekerjaan baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat
mempertajam sistematika sosial dan pola sosial individu, selain itu mudah
menerima informasi yang lebih maju. Di lihat dari Tabel 2.3. yang menunjukkan
tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Pagarbatu.
Tabel 2.3.
Jumlah Penduduk Tamat Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin
Desa
Pagarbatu Tahun 2019
No |
Pendidikan |
L |
P |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
Belum/Tidak Sekolah |
413 |
632 |
912 |
22,17% |
2 |
Tidak Tamat SD |
232 |
399 |
545 |
13,25% |
3 |
Tamat SD |
396 |
468 |
864 |
21,00% |
4 |
Tamat SLTP |
248 |
299 |
547 |
13,30% |
5 |
Tamat SLTA |
476 |
376 |
1.071 |
26,03% |
6 |
Diploma I/II |
6 |
8 |
14 |
0,34% |
7 |
Akademi/Diploma III |
9 |
11 |
20 |
0,49% |
8 |
Diploma IV/Strata I |
83 |
51 |
134 |
3,26% |
9 |
Strata II |
3 |
4 |
7 |
0,17% |
Jumlah |
1.866 |
2.248 |
4.951 |
100,00 % |
Sumber : Data
survey sekunder Desa Pagarbatu Kecamatan Saronggi, Januari Tahun 2019
Berdasarkan data kualitatif
yang diperoleh menunjukkan bahwa di Pagarbatu kebanyakan penduduk tidak
memiliki bekal pendidikan formal pada level
tidak tamat pendidikan dasar 22,17 % dan Pendidikan Menengah SLTP dan
SLTA 39,33 %. Sementara yang dapat menikmati pendidikan di Perguruan Tinggi
hanya 4,25 %.
Dari data di tabel,
diketemukan fakta yang menarik yaitu jumlah laki-laki terdidik prosentasenya
lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan, dalam prosentasenya laki-laki
terdidik sebesar 14,02 % sedangkan perempuan 10,93 %.
Proporsi perempuan
dapat mengenyam pendidikan berdasarkan jenis kelamin dibandingkan dengan dengan
total jumlah penduduk yang tercatat di bulan Januari 2019 adalah sebagai berikut
: Perempuan Tamat SD 11,38%; SLTP 7,27%; SLTA 9,14%;. Sementara perempuan yang
dapat melanjutkan keperguruan tinggi lebih sedikit dibandingkan laki-laki yaitu
1,80% berbanding 2,46%. Apabila dibandingkan dengan jumlah masing-masing jenis
kelamin yang mendapatkan pendidikan, maka yang dapat melanjutkan kejenjang
perguruan tinggi adalah sebagai berikut : laki-laki 101 jiwa dan perempuan 74 jiwa.
f.
Mata Pencaharian
Secara umum mata
pencaharian warga masyarakat Desa Pagarbatu dapat teridentifikasi ke dalam
beberapa bidang pencaharian seperti : Petani, Buruh Tani, Pegawai Negeri Sipil
(PNS), Karyawan Swasta, Perdagangan, Pedagang, Pensiunan, Transportasi,
Konstruksi, Buruh Harian Lepas, Guru, Nelayan, Wiraswasta yang secara langsung
maupun tidak langsung telah memberikan konstribusi terhadap perkembangan
perekonomian masyarakat Desa Pagarbatu. Jumlah penduduk berdasarkan mata
pencaharian dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4.
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Desa Pagarbatu Tahun 2019
No |
Macam
Pekerjaan |
L |
P |
Jumlah |
Prosentase
(%) dari Jumlah Total Penduduk |
1 |
Petani/Pekebun |
820 |
744 |
1.564 |
38,02% |
2 |
Buruh Tani |
430 |
366 |
796 |
19,35% |
3 |
Pegawai Negeri Sipil |
32 |
15 |
47 |
1,14% |
4 |
Karyawan Swasta |
57 |
23 |
80 |
1,94% |
5 |
Perdagangan |
24 |
9 |
33 |
0,80% |
6 |
Pedagang |
53 |
28 |
81 |
1,97% |
7 |
Pensiunan |
6 |
3 |
9 |
0,22% |
8 |
Transportasi |
4 |
2 |
6 |
0,15% |
9 |
Konstruksi |
2 |
0 |
2 |
0,05% |
10 |
Buruh Harian Lepas |
45 |
29 |
74 |
1,80% |
11 |
Guru |
26 |
23 |
49 |
1,19% |
12 |
Nelayan |
39 |
0 |
39 |
0,95% |
13 |
Wiraswasta |
44 |
29 |
73 |
1,77% |
Jumlah |
970 |
766 |
1.736 |
69,35% |
Sumber : Data survey Potensi Ekonomi Desa Pagarbatu,
Januari Tahun 2019
Berdasarkan data
tersebut diatas teridentifikasi, di Desa Pagarbatu jumlah penduduk yang
mempunyai mata pencaharian adalah 69,35%. Dari jumlah tersebut, kehidupan
penduduk yang bergantung pada sector pertanian yaitu 57,37% dari jumlah total
penduduk.
Jumlah ini terdiri
dari Petani terbanyak dengan 53,45% dari jumlah penduduk yang mempunyai
pekerjaan atau 69,35% dari jumlah total penduduk.
Selain sector mata
pencaharian yang diusahakan sendiri, penduduk Desa Pagarbatu ada yang bekerja
sebagai aparatur pemerintahan, pegawai perusahaan swasta yang merupakan
alternative pekerjaan selain sector Pertanian.
g.
Kesejahteraan
Masyarakat
Dengan semakin
berkembangnya jumlah penduduk secara otomatis juga dituntut terpenuhinya
tingkat kesejahteraan masyarakat yang terdiri atas kesejahteraan sosial, tenaga
kerja dan pemberdayaan perempuan.
Secara umum pelayanan
dan penanganan kesejahteraan social masyarakat melalui program-program bantuan
secara langsung maupun dengan kegiatan program pemberdayaan masyarakat dan
perempuan telah banyak disampaikan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Program bantuan
langsung dari pemerintah daerah maupun pusat diantaranya Program beras untuk
keluarga miskin (Raskin) sampai dengan September 2019, Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH), Jalan lain menuju kesejahteraan rakyat (Jalin kesra), Sedangkan Program
bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat dalam bentuk kegiatan pemberdayaan
masyarakat dan perempuan diantaranya : Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan
(Gerdu Taskin), Program Pemberdayaan Program Pembangunan Prasarana dan Sarana
Desa Tertinggal (P3DT), Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Bantuan Rumah
Tidak Layak Huni (RTLH), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MP) sampai dengan Tahun 2015, dan Pengembangan Usaha Agro bisnis Pertanian
(PUAP).
Besarnya usia
produktif yang ada di Desa Pagarbatu
yaitu 2.410 jiwa merupakan potensi tenaga kerja yang cukup untuk dikembangkan,
dan sebagian besar usia produktif tersebut merupakan tenaga tidak terampil yang
butuh pembinaan lebih lanjut sesuai dengan bidang yang ditekuni.
Kegiatan pemberdayaan
perempuan lebih cenderung aktif dalam kegiatan perkumpulan kelompok perempuan
diantaranya Muslimat NU, Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK Desa, Kelompok Usaha
Simpan Pinjam.
h. Agama
Dalam perspektif
agama, masyarakat di Desa Pagarbatu termasuk dalam kategori masyarakat yang
homogen. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Pagarbatu beragama
Islam. Secara kultural, pegangan agama ini didapat dari hubungan kekeluargaan
ataupun kekerabatan yang kental diantara mereka. Selain itu perkembangan agama
berkembang berdasarkan turunan orang tua keanak kecucu. Hal inilah membuat
Islam mendominasi agama di Dusun-Dusun Pagarbatu.
Informasi yang
diperoleh melalui wawancara mendalam dari tokoh-tokoh tua, bahwa selama ini
pola-pola hubungan antar masyarakat masih banyak dipengaruhi oleh kultur
organisasi Islam, Seperti Nahdatul Ulama (NU).
Tabel 2.5.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Desa Pagarbatu Tahun 2019
No |
Agama |
L |
P |
Jumlah |
Prosentase
(%) |
1 |
Islam |
2.364 |
2.587 |
4.951 |
100% |
2 |
Katholik |
|
|
|
|
3 |
Kristen |
|
|
|
|
4 |
Hindu |
|
|
|
|
5 |
Budha |
|
|
|
|
Jumlah |
2.364 |
2.587 |
4.951 |
100% |
Sumber : Kecamatan
Saronggi dalam Angka Tahun 2019
Dari tabel 2.5.
tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Pagarbatu mayoritas beragama
Islam.
Islam sebagai agama
mayoritas mendominasi seluruh Dusun yang ada Di Desa Pagarbatu
.
i.
Pemuda dan Olah
Raga
Upaya peningkatan
kualitas generasi muda yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, patriotik,
demokratis dan mandiri, memiliki kepekaan dan kepedulian sosial, mempunyai
minat dan semangat kewirausahaan, berdaya saing dan unggul dalam berprestasi,
mampu mengaktualisasikan segala potensi, bakat, dan minatnya serta terhindar
dari bahaya destruktif.
Dalam usaha
peningkatan kualitas generasi muda andil pemerintah desa sangat diperlukan
dalam usaha memperlancar dan mempermudah para pemuda usia kerja tidak menjadi
pengangguran sekaligus mendorong generasi muda untuk menjadi wirausahawan baru,
jika ini terjadi maka yang berkembang bukan kecenderungan mencari lapangan
kerja melainkan sebaliknya, justru akan bias menciptakan lapangan pekerjaan
baru.
Salah satu usaha
menumbuhkan budaya berprestasi di bidang olah raga dan jiwa kewirausahaan di
masyarakat yaitu melalui pendidikan dimasyarakat dengan sarana dan prasarana olah
raga serta kegiatan kepemudaan yang ada.
Kegiatan pemuda yang
ada di Desa Pagarbatu diantaranya kegiatan Forum Komunikasi Mahasiswa Pagarbatu
(FKMP), Persatuan Sepak Bola Pagarbatu, Kelompok Musik Tradisional (Saronen
& Tong-tong Olgaol).
j.
Budaya dan Pariwisata
Prespektif Budaya
Masyarakat di Desa Pagarbatu sangat kental dengan budaya Islam. Hal ini dapat
dimengerti karena hamper semua desa di Kabupaten Sumenep sangat kuat
terpengaruh pusat kebudayaan Islam yang tercermin dari keberadaan Pondok
Pesantren - Pondok Pesantren yang ada di Sumenep.
Dari lata rbelakang
budaya, kita bias melihat aspek budaya dan sosial yang terpengaruh dalam
kehidupan masyarakat. Di dalam hubungannya dengan agama yang dianut misalnya
Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankannya sangat
kental dengan tradisi budaya Islam.
Perspektif budaya
masyarakat di Desa Pagarbatu masih sangat kental dengan budaya ketimurannya.
Dari latar belakang budaya, kita bias melihat aspek budaya dan sosial yang
berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Di dalam hubungannya dengan agama yang
dianut misalnya, Agama Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam
menjalankan sangat kental dengan tradisi budaya ketimuran.
Tradisi budaya
ketimuran sendiri berkembang dan banyak dipengaruhi ritual-ritual agama atau
kepercayaan masyarakat sebelum Agama Islam masuk. Hal ini menjelaskan mengapa
peringatan-peringatan keagamaan yang ada dimasyarakat, terutama Agama Islam
dipeluk mayoritas masyarakat, dalam menjalankannya muncul kesan nuansa
tradisinya. Contoh yang bias kita lihata dalah peringatan tahun baru Hijriyah
dengan melakukan do’a bersama dimasjid dan mushalla-mushalla.
Contoh yang lain
adalah ketika menjelang Ramadlan masyarakat berbondong-bondong mendatangi
kuburan/makam orang tuanya maupun kerabat dan para leluhurnya untuk dibersihkan
dan setelah itu melakukan tahlilan bersama dimasjid dan mushalla kemudian makan
bersama saat itu juga. Contoh yang lain lagi ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW, yang diperingati di masjid-masjid dan mushalla dan ada juga yang
diperingati dirumah warga yang kehidupannya sudah diatas cukup. Biasanya pada
peringatan ini masyarakat menyediakan berbagai macam hidangan yang berupa buah-buahan
dan makanan serta membuat nasi tumpeng dll.
Secara individual di
dalam keluarga masyarakat Desa Pagarbatu, tradisi ketimuran dipadu dengan Agama
Islam juga masih tetap dipegang. Tradisi ini dilakukan selain sebagai
kepercayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan sebagai media untuk
bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat. Misalkan, tradisi mengirim do’a
untuk orang tua atau leluhur yang dilakukandenganmengundang para tetangga dan
kenalan yang istilah populernya diberinama KOULEMAN / KONDANGAN. Kouleman ini
biasanya dilakukan mulai dari satu sampai tujuh harinya keluarga yang ditinggal
mati, yang disebut TAHLILAN. Selanjutnya hari keempat puluh/pa’pholo, hari
keseratus/nyatos dan seribu harinya/nyebuh perhitungan tanggal kegiatan
menggunakan penanggalan jawa.
Bersyukur kepada
Allah SWT, karena dikaruniai anak pertama pada tradisi masyarakat Desa
Pagarbatu juga masih berjalan disebut PELET KANDUNG ketika kandungan ibu
menginjak usia 7 bulan dimana suami istri keluar secara bersamaan kehalaman
rumah untuk dimandikan kembang dengan memakai cewok/gayung dari batok kelapa
dan pegangannya memakai pohon beringin kemudian setelah selesai cewok tersebut
dilempar keatas genting oleh mbah dukunnya, jika posisi cewok tersebut
terlentang maka ada kemungkinan anaknya perempuan, tetapi jika posisinya
sebaliknya maka diyakini kalau anaknya akan lahir laki-laki.
Tetapi yang harus
diwaspadai adalah muncul dan berkembangnya pemahaman keyakinan terhadap agama
ataupun kepercayaan tidak berakar dari pemahaman terhadap tradisi dan budaya masyarakat
yang sudah ada. Hal ini mulai mengakibatkan munculnya kerenggangan sosial
dimasyarakat dan gesekan antara masyarakat. Meskipun begitu sudah ada upaya
untuk mengurangi gesekan yang ada di masyarakat dengan cara persuasif.
Aspek pemberdayaan
masyarakat (Community Empowering) masyarakat lokal merupakan prioritas dalam
pengembangan social budaya yang ada di masyarakat. Proses pemberdayaan
masyarakat yang utama adalah mengembangkan dan mempertahankan setiap
partisipatif masyarakat dalam proses pembangunan.
Pengembangan
pariwisata di wilayah Desa Pagarbatu masih belum memanfaatkan potensi sumber
daya alam setempat. Sedangkan potensi yang ada dan berpeluang dikembangkan
sebagai obyek wisata adalah wisata alam pesisir dan hutan konservasi/hutam
bakau.
k. Dinamika
Politik
Seiring dengan
perubahan dinamika politik dan system politik di Indonesia yang lebih
demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu
mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam dinamika politik,
memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Jabatan Kepala Desa sejak
lama ditentukan dengan cara dipilih secara langsung oleh masyarakat Desa
Pagarbatu. Biasanya bagi para calon Kepala Desa yang akan ikut pemilihan adalah
orang yang punya kaitan dengan elit lama desa tersebut, missal anak Kepala Desa
terdahulu atau turunan dan keluarga. Hal ini tidak terlepas dari anggapan
masyarakat banyak desa-desa bahwa jabatan Kepala Desa adalah jabatan garis
tangan keluarga-keluarga tersebut. Ini yang biasa disebut Pulung – dalam
khasanah Jawa bagi keluarga-keluarga tersebut.
Kepala Desa merupakan
suatu jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada putra seorang
Kepala Desa. Kepala Desa dipilih berdasarkan etos kerja, kejujuran serta
kedekatan dengan warga sekitar. Seorang Kepala Desa bias diganti sebelum masa
jabatannya habis, jika seorang Kepala Desa melakukan hal-hal yang melanggar
peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Kepala Desa juga bias diganti jika
berhalangan tetap.
Saat ini, siapa saja
yang merasa mampu meskipun dari latar belakang apapun asal berani mencalonkan
diri, bias menjadi calon kepala desa, tentu dengan syarat-syarat yang sudah
ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku. Pilihan jabatan Kepala Desa
terakhir yang dilaksanakan pada bulan Desember 2019. Pada pilihan kepala desa
saat itu tingkat partisipasi masyarakat yang sangat tinggi .
Pada tahun yang sama
di bulan April 2019, warga masyarakat Desa Pagarbatu juga terlibat dalam
mengikuti Pemilihan Umum. Saat itu tercatat jumlah pemilih yang mempunyai hak
pilih sebesar 3.693 orang. Sebanyak 2.482 orang yang mengunakan hak pilihnya.
Paska semua kegiatan
pemilihan situasi kembali berjalan normal, masyarakat tidak terus-menerus
tersekat-sekat dalam kelompok-kelompok pilihannya. Hal ini terbukti kehidupan
tolong menolong maupun gotong royong maupun gotong royong tetap berjalan dengan
baik.
Pola kepemimpinan di
Desa Pagarbatu dalam pengambilan keputusan berada di tangan Kepala Desa. Namun
semua dilakukan dengan mekanisme yang melibatkan pertimbangan dari masyarakat.
Keterwakilan masyarakat ditingkat desa, diwadahi oleh Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) sebagai lembaga di tingkat desa. Untuk menjadi anggotanya harus
melalui mekanisme pilihan langsung. BPD berfungsi sebagai Badan Perwakilan warga
masyarakat desa yang bertugas mirip dengan legislatif. Kebijakan-kebijakan
pemerintahan desa harus mendaptkan persetujuan dari BPD. Dengan demikian
terlihat bahwa pola kepemimpinan di wilayah Desa Pagarbatu mengedepankan pola
kepemimpinan yang demokratis.
Di dalam dinamika
politik nasional masyarakat Desa Pagarbatu tidak terlalu antusias dimana pada
Pemilu Umum (PEMILU) Nasional tahun 2019 dalam catatan pemerintah desa jumlah
orang yang mempunyaihak pilih 3.693 orang. Tetapi yang menggunakan hak pilihnya
hanya 67,20 % atau 2.482 orang. Meskipun begitu masyarakat menggunakan hak
pilihnya sesuai dengan pilihan hatinya tanpa ada paksaan. Hal ini bias dilihat
dalam distribusi suara pemilih, hampir semua partai peserta pemilu mendapatkan
suara, hanya ada satu partai saja dari 15 partai peserta pemilu yang sama
sekali tidak mendapatkan suara.
Berdasarkan diskripsi
dari beberapa fakta-fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa Desa Pagarbatu
mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat dengan baik dari
segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan
partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam
kehidupan politik lokal. Tetapi minat terhadap politik nasional terlihat kurang
antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam
kehidupan keseharian masyarakat Pagarbatu kurang mempunyai greget, terutama
yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara
langsung.